Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Senin, 20 Maret 2023

Alat Ukur Teknik Jaringan Komputer Dan Telekomunikasi TJKT

Alat Ukur Teknik Jaringan Komputer Dan Telekomunikasi TJKT


Alat Ukur Elektronika dan Fungsinya | Alat ukur elektronik (listrik) merupakan perkakas/alat yang digunakan untuk mengukur besaran-besaran listrik seperti hambatan listrik (R), kuat arus listrik (I), beda potensial listrik (V), daya listrik (P), dan lainnya. Terdapat dua jenis alat ukur yaitu alat ukur analog dan alat ukur digital.

Berikut adalah macam-macam alat ukur listrik :
Amper-meter
Voltmeter
Ohm-meter
Multimeter Analog/Digital
Oscilloscope
Generator fungsi
Digital Signal Analyzer
Spectrum meter


1. Ampermeter



Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk listrik DC maupun AC yang ada dalam rangkaian tertutup.

Amperemeter biasanya dipasang berderet dengan elemen listrik. Cara menggunakannya adalah dengan menyisipkan amperemeter secara langsung ke rangkaian.

2. Voltmeter



Voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian.

Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik.

Lempengan luar berperan sebagai anode sedangkan yang di tengah sebagai katode. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter).

3. Ohm-meter


Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor.

Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.


4. Multitester Analog/Digital



Multimeter adalah alat untuk mngukur listrik yang sering dikenal sebagai VOAM (VolT, Ohm, Ampere meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amper-meter).

Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. 
Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC. 

5. Oscilloscope


Oscilloscope/osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari.

Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan elektron membekas pada layar.

Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat dipelajari.

6. Generator fungsi



Generator fungsi adalah alat ukur yang digunakan sebagai sumber pemicu yang diperlukan, merupakan bagian dari peralatan (software) uji coba elektronik yang digunakan untuk menciptakan gelombang listrik.Gelombang ini bisa berulang-ulang atau satu kali.

Generator fungsi analog umumnya menghasilkan gelombang segitiga sebagai dasar dari semua outputnya.Segitiga ini dihasilkan oleh kapasitor yang dimuat dan dilepas secara berulang-ulang dari sumber arus konstan.

Tipe lain dari generator fungsi adalah sub-sistem yang menyediakan output sebanding terhadap beberapa input.Contohnya, output berbentuk kesebandingan dengan akar kuadrat dari input. Alat seperti itu digunakan dalam sistem pengendali umpan dan komputer analog.

7. Kabel Tester UTP




adalah alat yang dipakai untuk menguji (mengetest) kabel jaringan, apakah sudah terhubung atau sebaliknya (umumnya jenis kabel UTP).


Cara Kerja Multimeter Analog dan Digital


Cara Kerja Multimeter Analog
Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter.

Umumnya sebuah multimeter elektronik mengandung elemen-elemen berikut :

1. Penguat dc jembatan setimbang (balanced bridge dc amplifier) dan alat pencatat.

2. Pelemah masukan atau saklar rangkuman (RANGE), guna membatasi tegangan masukkan pada nilai yang diinginkan.

3. Rangkaian penyearah, untuk mengubah tegangan masukkan ac ke dc yang sebanding.

4. Batere internal dan rangkaian tambahan, guna melengkapi kemampuan pengukuran tahanan.

5. Saklar fungsi (FUNGSI), untuk memilih berbagai fungsi pengukuran dari instrument tersebut.

Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog.


 
MULTIMETER ANALOG


Multimeter analog terdiri dari bagian-bagian penting, diantaranya adalah sebagai berikut:
 
1. Papan skala

2. Jarum penunjuk skala

3. Pengatur jarum skala

4. Knop pengatur nol ohm

5. Batas ukur ohm meter

6. Batas ukur DC volt (dcv)

7. Batas ukur AC volt (acv)

8. Batas ukur ampere meter DC

9. Saklar pemilih (dcv, acv, ohm, ampere dc)

10. Test pin positif (+)

11. Test pin negatif (-)


Adapun cara menggunakan multitester ini ialah sebagai berikut :

a. Jika saklar menunjuk pada ohm meter dapat digunakan mengukur: Transistor, Tahanan, Potensiometer, VR (Variabel Resistor), Kondensator, LS, Kumparan, MF dan trafo, mengukur Kabel, dsb.


b. Jika saklar menunjuk pada DC Volt (dcv) dapat digunakan mengukur :

– Arus dalam suatu rangkaian (arus dc)

– Mengukur (menguji) accu atau batere

c. Jika saklar menunjuk pada AC Volt (acv) dapat dipakai untuk mengukur kuat tegangan AC, ada dan tidaknya arus listrik.

d. Jika saklar menunjuk pada DC ampere dapat dipakai untuk mengukur berapa banyak ampere pada accu maupun batere atau catu daya (adaptor).


MENGUJI RESISTOR


Resistor atau tahanan bisa putus. Jika putus maka suatu rangkaian tak akan bisa bekerja atau setidak-tidaknya mengalami keadaan cacat.

 Nilai resistor berdasarkan kode warna.

 Langkah-langkah pengujian resistor dengan multitester adalah sebagai berikut :

a. Putar saklar pemilih pada posisi ohm meter.

b. Tempelkan probe masing-masing pada kawat resistor.

Pengukuran jangan sampai tangan menyentuh kawat (salah satu

kawat boleh tersentuh asal tidak keduanya).

c. Perhatikan jarum pada papan skala. Jika bergerak berarti resistor baik, jika diam berarti resistor putus.


MENGUJI TRANSISTOR PNP


a.Pastikan kaki kolektor, basis dan emitornya (anda harus mengetahui secara pasti)

b.Saklar pemilih pada multitester harus menunjuk pada ohm meter

c.Probe positif (berwarna merah) ditempelkan pada B (basis).

Probe negatif (hitam) ditempelkan pada E (Emitor), jika jarum bergerak maka pindahkan probe negatif pada kolektor. Jika pengukuran pertama dan kedua, jarum bergerak berarti transistor baik. Jika salah satu pengukuran, jarum tidak bergerak berarti transistor rusak


 MENGUJI TRANSISTOR NPN


a. Pastikan kaki-kaki transistor, yang terdiri dari kolektor, emitor dan basis.

b. Putar saklar pemilih pada posisi ohm meter.

c. Tempelkan probe negatif (hitam) pada basis. Probe positif pada kolektor. Jika bergerak berarti antara kolektor dan basis baik.

d. Pindahkan probe negaif pada kaki emitor. Jika bergerak maka emitor dan basis baik. Jika salah satu pengukuran (atau keduanya) jarum tidak bergerak berarti transistor putus.


MENGUJI KONDENSATOR ELCO


a. Putar saklar pemilih pada posisi ohm meter.

b. Perhatikan tanda negatif atau positif yang ada pada badan elco dan lurus pada salah satu kaki.

c. Probe hitam ditempel pada kaki positif (+) dan probe merah ditempel pada kaki negatif (-). Perhatikan gerakan jarum.

d. Jika jarum bergerak ke kanan kemudian kembali ke kiri berarti kondensator ELCO baik.

e. Jika jarum bergerak ke kanan kemudian kembali ke kiri namun tidak penuh berarti kondensator ELCO agak rusak.

f. Jika jarum bergerak ke kanan kemudian tidak kembali ke kiri (berhenti) kondensator ELCO bocor.

g. Jika jarum tak bergerak sama sekali berarti kondensator ELCO putus.


MENGUJI TEGANGAN PLN


Multitester juga dapat dipakai untuk menguji atau mengukur tegangan listrik dari jaringan PLN, langkah-langkahnya :

A. Putarlah saklar pemilih pada posisi ACV (perkirakan berapa volt yang diukur). Misalnya anda memperkirakan 220 v maka saklar pemilih harus lebih tinggi yaitu 250 v.

B. Masing-masing probe di tempelkan pada lubang stop kontak. Selanjutnya amati gerakan jarum pada papan skala. Anda akan tahu seberapa besar tegangan listrik yang anda ukur.

 

MENGUJI DIODA


A. Putar saklar pemilih ke posisi ohm.

B. Probe merah (+) ditempelkan pada kutub katoda dan probe hitam (-) ditempelkan pada kutub anoda. Jika jarum pada papan skala bergerak berarti dioda baik, jika diam berarti putus.

Selanjutnya dibalik : Probe hitam (-) ditempelkan pada kutub katoda dan probe merah (+) ditempelkan pada kutub anoda. Jika jarum diam, berarti dioda dalam kondisi baik, jika bergerak berarti dioda rusak.



MENGUKUR DC VOLT


Perkirakan seberapa besar DC Volt yang anda ukur. Misalnya jika 10 volt, maka saklar penunjuk harus menunjuk angka lebih besar (50 DC).

Probe merah ditempelkan pada kutub positif dan probe hitam ditempelkan pada kutub negatif.


MENGUKUR AMPERE METER DC


Besarnya arus listrik (DC) yang mengalir dalam suatu rangkaian bisa diketahui dengan menggunakan multitester.

Terlebih dahulu perkirakan seberapa besar ampere yang diukur, baru kemudian saklar pemilih diposisikan pada angka yang lebih besar.

 


Petunjuk Penggunaan Multitester Digital


Tombol-tombol yang ada pada Multitester sebagai berikut :

Menggunakan Multitester sebagai Volt Meter

Bertujuan untuk mengukur suatu obyek tegangan baik DC maupun AC

1. Pasang Kabel hitam ke COM (Ground), dan pasang Kabel Merah ke Lubang paling kanan (V/Ohm).

2. Tentukan object pengukuran, misalnya akan mengukur battere Nokia yg berkapasitas 3,7V.

3. Lihat skala pada Multitester pd bagian V (Volt) ada dua yaitu:

DC Volt — (Tegangan searah) : Tegangan Batere, Teg. Output IC Power, dsb (Terdapat Polaritas + dan -)

AC Volt ~ (Tegangan Bolak Balik) : Tegangan PLN, dan sejenisnya.


Umumnya yg digunakan dalam pengukuran arus lemah seperti pengukuran ponsel, dll dipilih yg DC Volt –


Setelah dipilih skala DC Volt, ada nilai2 yg tertera pada bagian DC Volt tsb. Contoh:

200mV artinya akan mengukur tegangan yg maximal 0,2 Volt. 2V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 2 Volt. 20V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 20 Volt.
200V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 200V

750V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 750V


Gunakan skala yg tepat utk pengukuran, misal Battere 3,6 Volt gunakan skala pada 20V. Maka hasilnya akan akurat mis terbaca : 3,76 Volt.


Jika menggunakan skala 2 V akan muncul angka 1 (pertanda overload/ melebihi skala)

Jika menggunakan skala 200V akan terbaca hasilnya namun tdk akurat mis terbaca : 3,6V atau 3,7 V sja (1digit belakang koma)

Jika menggunakan 750V bisa saja namun hasilnya kaan terbaca 3 atau 4 volt (Dibulatkan lsg tanpa koma)

Setelah object pengukuran sdh ada, dan skala sdh dipilih yg tepat, maka lakukan pengukuran dgn menempelkan kbl merah ke positif battere dan kabel hitam ke negatif batere. Akan muncul hasil pengukurannya.

Jika kabel terbalik hasilnya akan tetap muncul, namun ada tanda negatif didepan hasilnya. Beda dgn Multitester Analog. Jika kbl terbalik jarum akan mentok kekiri.


NB : jika Multitester ada tombol DH, artinya Data Hold. Jika ditekan maka hasilnya akan freeze, dan bisa dicatat hasilnya.


Menggunakan Multitester sebagai Volt Meter


1. Perhatikan Object yg akan diukur. (Resistor, hambatan jalur, dll)

2. Perhatikan skala Pengukuran pada Ohm Meter

200 artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200 Ohm.2K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 2000 Ohm (2KOhm)

20 K artinya akanmengukur hambatan yg nilainya max. 20.000 Ohm (20K Ohm)

200K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200.000 Ohm (200K Ohm)

2M artinya akan menguur hambatan yg nilainya 2.000.000 Ohm (2000K Ohm atau 2 Mega Ohm)

Bila tdk tau besaran nilai yg mau diukur, dianjurkan pilih skala tengah misalnya skala 20K. Lalu lakukan pengukuran.

Jika hasilnya 1 (Overload) maka naikkan skala

Jika hasilnya digit dibelakang koma kurang akurat, maka turunkan skala.

Contoh pembacaan hasil :

Pd skala 2K hasilnya 1,76 itu artinya hambatan yg terukur adalah 1,76 K Ohm

Pd skala 2K hasilnya 0,378 itu artinya hambatan yg terukur adalah 0,378 K Ohm alias 378 Ohm. (KOhm ke Ohm dikali 1000)

Pd skala 20K hasilnya 1 , artinya object yg mau diukur melebihi skala 20K,maka naikan skala menjadi 200K, hasilnya menjadi 38,78 itu artinya hambatan yg terukur adalah sebesar 38,78 Kohm

Pada pengukuran tegangan PLN, maka skala dipindahkan ke bagian AC Volt (~) lalu skala ke 750 V.

Colok kabel merah dan hitam ke masing2 lobang stop kontak, bolak balik boleh. Namun hati2 takut ada kabel yg terkelupas, bisa tersengat listrik.

Hasil yg akan muncul mis: 216 artinya tegangan PLN tsb sebesar 216 Volt.

Jika memakai skala 200, maka hasilnya akan 1 pertanda over load alias melebihi skala 200 Volt tsb.

Menggunakan Multitester sebagai pengukur kapasitas Condensator


Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.

Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Kondensator kini juga dikenal sebagai “kapasitor”, namun kata “kondensator” masih dipakai hingga saat ini.

Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya.

Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia “condensatore”, seperti bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.


* Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.


Lambang kondensator (mempunyai kutub positif dan negatif) pada skema elektronika.


* Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut kapasitor (capacitor).

Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika. Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya.

Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).

Satuan dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm² yang artinya luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106 mikroFarad (µF), jadi 1 µF = 9 x 105 cm².

Satuan-satuan sentimeter persegi (cm²) jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan yang banyak digunakan adalah:


* 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)

* 1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)

* 1 µF = 1.000 nF (nano Farad)

* 1 nF = 1.000 pF (piko Farad)

* 1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)

 

Langkah pengukuran :


1. Pilih Skala bagian F dan pilih skala yg sesuai.

2. maka nilai yg tampil adalah nilai kapasitas kondensator tsb dgn satuan Farad atau Mikro Farad (10 pangkat -6) atau Nano Farad (10 pangkat -9) atau Piko Farad (10 pangkat -12) Farad.

  Menggunakan Multitester Digital sebagai Pengukur Jalur (Kontinuitas)



1. Pilih Skala Buzzer, yg ada icon Sound atau ada LED nya. Jika kabel tester Merah dan hitam ditempelkan lsg, maka Multitester akan berbunyi pertanda jalur OK. Tanpa hambatan (<50 Ohm).


2. Pilih object pengukuran. Misal akan mengukur jalur Power ON dari IC UEM kaki P7 ke Switch On off. Tempel salah satu kabel (bebas yg mana aja) ke kaki Switch ON Off, satu lagi ke kaki IC UEM P7 atau capasitor terdekatnya.

Jika bunyi maka pertanda jalur bagus dan terhubung. Jika tdk bunyi, coba apakah sdh benar letak pengukurannya. Jika sdh, dipastikan jalur putus dan harus di jumper.

Menggunakan Multitester Digital sebagai pengukur arus rangkaian



1. Pindahkan kabel merah ke 20A. Dan kabel hitam tetap di COM (ground). Dipilih lobang 20A karena akan mengukur arus yg > 0,2 A.


Misalnya akan mengukur arus pengisian battere. Salah satu cara antara lain salah satu kabel charger dipotong.

Dan masing2 kabel ditempelkan ke kabel merah & kabel hitam Multitester. Lakukan pengukuran saat ponsel dicharger. Misalnya nilai yg tertera 0,725 berarti arus pengisian sebesar 0,725 A alais 725 mA.


Atau mencabut Sekring (Fuse) lalu tempelkan msg2 kbl ke msg kutub sekring pd PCB. Lalu ukur hasilnya.

Splicer & OTDR
ALAT SAMBUNG DAN ALAT UKUR SERAT OPTIK
Alat sambung (Fusion Splicer) dan alat ukur Serat Optik (OTDR) merupakan salah satu perangkat pendukung dalam operasional pengelolaan jaringan access Serat Optik


Untuk keperluan Operasional dan Maintenance (O&M) Network Element yang beroperasi menggunakan jaringan acccess Serat Optik, maka sangat penting peranan alat sambung dan alat ukur Serat Optik.


Jaringan access Serat Optik sebagai media transport untuk layanan broadband maupun narrowband sering mengalami gangguan, yaitu berupa putusnya Kabel serat optik sehingga mengakibatkan terjadinya Perhubungan Putus (PERPU) pada perangkat terminal yang mensupply port maupun data .

Maka untuk membantu trouble shooting pada jaringan access Serat Optik dapat segera dilakukan penanggulangan, baik berupa pencarian (searching) lokasi putusnya kabel penyambunganm kabel Serat Optik .


Alat Sambung Serat Optik (Fusion Splicer)


Fusion Splicer
Alat sambung Serat Optik dikenal dengan sebutan FUSION SPLICER yaitu suatu alat yang digunakan untuk menyambung core Serat Optik yang berbasis kaca yang mengimplementasikan daya listrik yang sudah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk sinar laser yang berfungsi memanasi kaca yang putus pada core sehingga terhubung kembali secara baik.

Alat sambung splicer ini harus memiliki keakuratan tinggi sehingga pada saat penyambungan (splicing) bisa mendekati sempurna, karena proses terjadinya pengelasan media kaca terjadi proses peleburan kaca yang menghasilkan suatu media yang tersambung dengan utuh tanpa adanya celah karena memiliki karakter media yang memiliki senyawa yang sama.

Penyambungan bisa saja tidak utuh, karena tidak mengikuti prosedur penyambungan yang benar. Bila hal ini terjadi maka proses penyambungan harus diulangi lagi, hingga mendekati redaman yg sekecil-kesilnya (dibawah 0.2 dB)
Penyambungan melalui pengelasan oleh alat sambung harus mengikuti peraturan-peraturan dan kebersihan yang ketat yang harus dipatuhi oleh seorang teknisi karena bila terjadi pelanggaran-pelanggaran yang disengaja untuk memudahkan proses penyambungan.

Maka akan mengakibatkan hasil kerja tidak sempurna karena akan menghasilkan suatu nilai dari alat sambung yang menunjukkan Bit Error Rate ( BER ) yang tinggi bila dipaksakan dipergunakan akan mengakibatkan alur transmisi ke perangkat akan tidak sempurna karena memiliki resistansi.


Alat ukur Serat Optik (OTDR)


OTDR
Alat utama atau tools utama yang sangat dibutuhkan dalam melaksanakan trouble shooting untuk gangguan yang terjadi pada jaringan akses Serat Optik karena tanpa menggunakan alat ukur Serat Optik tidak bisa melakukan apa-apa terhadap gangguan yang terjadi.

Alat ukur Serat Optik disebut dengan namaOTDR ( Optical Transmission Digital Reflektometer ) merupakan alat untuk mendeteksi kontinuitas suatu kabel Serat Optik dalam jarak tertentu.

Sehingga bisa menghasilkan jarak dari dua sisi yang merupakan ukuran gangguan yang terjadi sehingga trouble shooting dapat dilaksanakan dengan baik.

Karena akan dengan mudah menentukan letak lokasi gangguan yang terjadi dengan referensi jarak hasil ukur dari perangkat alat ukur OTDR.

Dalama pelaksanaan Operation & Maintenance jaringan akses Serat Optik harus mutlak tersedia tools untuk menentukan dan melaksanakan trouble shooting pada gangguan yang terjadi pada jaringan akses Serat Optik.

Sehingga dengan secepatnya gangguan dapat ditanggulangi dengan waktu yang tidak terlalu lama.


Dan untuk tindak lanjut dalam hasil pelaksanaan trouble shooting maka harus segera disiapkan tools kedua yang merupakan implementasi dari pelaksanaan penyelesaian gangguna yang terjadi dengan menggunakan alat sambung yang bernama Splicer.

Dengan accessories yang lengkap termasuk tools kit pendukung sehingga pelaksanaan penanggulangan gangguan akan ditekan waktunya secepat mungkin

kelengkapan Splicer
OTDR alat ukur atau deteksi jaringan kabel serat optik

OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) merupakan salah satu perangkat yang digunakan dalam pengujian performansi kabel serat optik dan memungkinkan sebuah link diukur dari satu ujung saja.

OTDR menampilkan grafik sebagai ekspresi sebagai hubungan nilai rugi-rugi terhadap fungsi jarak. Analisis OTDR dapat mencakup refleksi konektor, putusnya sambungan fiber, ataupun perbedaan inti.

OTDR dapat mendeteksi adanya dan besarnya rugi-rugi, mengevaluasi sambungan serta dapat menentukan letak gangguan yang timbul sepanjang kabel serat optik yang diukur.

OTDR memancarkan pulsa cahaya dari sumber dioda laser ke serat optik. Sebagian sinyal akan direfleksikan ke OTDR, sinyal diarahkan melalui sebuah coupler ke detektor optik yang selanjutnya akan mengubahnya menjadi sinyal listrik dan tampil pada layar.

Refleksi itulah yang digunakan OTDR untuk pengukuran karekteristik rugi-rugi serat optik.

OTDR diterminasi ke salah satu core serat optik yang ingin diukur pada OTB (Optical Terminating Board), selanjutnya pengukuran pun dimulai.

Dalam hitungan detik, akan muncul tampilan kurva pada layar OTDR yang mengekspresikan kondisi sepanjang kabel.

Adanya sambungan yang kurang baik dan bending pada kabel ditandai dengan penurunan kurva yang tidak linier.

Dan sebaliknya, adanya konektor dan kerusakan (cracking) pada kabel ditandai dengan naiknya kurva secara tajam dan kemudian akan mengalami penurunan lagi.

Bila tidak terjadi kerusakan sepanjang kabel yang diukur, maka bentuk grafik akan stabil menurun secara kontinyu dan pada pada ujung tampilan akan naik secara drastis yang berarti bahwa sinyal telah sampai stasiun terminal akhir.



Beberapa fungsi yang dapat dilakukan oleh OTDR yaitu :


1. Mengukur Loss per satuan panjang.
Loss pada saat Instalasi serat optik mengasumsikan redaman serat optik tertentu dalam loss persatuan panjang.

OTDR dapat mengukur redaman sebelum dan setelah instalasi sehingga dapat memeriksa adanya ketidaknormalan seperti bengkokan (bend) atau beban yang tidak diinginkan.


2. Mengevaluasi sambungan dan konektor.


Pada saat instalasi OTDR dapat memastikan apakah redaman sambungan dan konektor masih berada dalam batas yang diperbolehkan.


3. Fault Location.
Fault seperti letaknya serat optik atau sambungan dapat terjadi pada saat atau setelah instalasi, OTDR dapat menunjukkan lokasi faultnya atau ketidaknormalan tersebut.

Hal ini dapat dilakukan dengan melihat jarak terjadinya end of fiber pada OTDR, jika kurang dari jarak sebenarnya maka pada jarak tersebut terjadi kebocoran/ keretakan (asumsi set OTDR benar).

End of fiber pada OTDR ditandai dengan adanya daya tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat jarak terjadinya end of fiber pada OTDR, jika kurang dari jarak sebenarnya maka pada jarak tersebut terjadi kebocoran/ keretakan (asumsi set OTDR benar). End of fiber pada OTDR ditandai dengan adanya

 

Fiber Optic Cable





Fiber optic adalah media transmisi yang terbuat dari serat kaca dan plastik yang menggunakan bias cahaya dalam mentransmisikan data.fiber optik terdiri dari 3 bagian utama yaitu :

1. Bagian yang paling utama dinamakan bagian inti (core), dimana gelombang cahaya yang dikirimkan akan merambat dan mempunyai indeks bias lebih besar dari lapisan kedua.

Terbuat dari kaca (glass) yang berdiameter antara 2 ~125 mm, dalam hal ini tergantung dari jenis serat optiknya.

2. Bagian yang kedua dinamakan lapisan selimut (Cladding), dimana bagian ini mengelilingi bagian inti dan mempunyai indeks bias lebih kecil dibandingkan dengan bagian inti.

Terbuat dari kaca yang berdiameter antara 5 ~ 250 mm, juga tergantung dari jenis serat optiknya

3. Bagian yang ketiga dinamakan lapisan jaket (Coating), dimana bagian ini merupakan pelindung lapisan inti dan selimut yang terbuat dari bahan plastik yang elastis

Patchcord
Patchcord adalah kabel fiber indoor yang dipakai hanya untuk didalam ruangan saja.patchcord berfungsi sebagai interface antara kabel fiber (core) ke perangkat.





Senin, 30 Januari 2023

Cara Membuat Lampu Tidur Dari Stik Es Krim

 

Cara Membuat Lampu Tidur Dari Stik Es Krim


Kamu pecinta es krim? Jika iya, jangan langsung membuang stiknya setelah selesai memakannya ya! Stik es krim bisa berubah menjadi barang yang bermanfaat hingga bernilai jual tinggi jika kita memanfaatkannya dengan baik loh! Salah satunya dengan cara menyulap limbah tersebut menjadi lampu tidur yang cantik! Selain dapat mengurangi limbah di sekitarmu, kamu juga dapat mendapatkan manfaat hingga keuntungan ekonomis dari kerajinan tersebut loh!

Penasaran bagaimana caranya? Simak cara membuat lampu tidur dari stik es krim beserta penjelasan selengkapnya berikut ini ya!

Kenapa Harus Membuat Lampu Tidur Dari Stik Es Krim?

Membuat kerajinan yang bermanfaat merupakan salah satu cara terbaik untuk mengisi waktu luang. Terlebih lagi jika kerajinan tersebut memiliki nilai jual dan dapat mendatangkan keuntungan bagi dirimu serta lingkungan. Dengan memanfaatkan limbah sebagai kerajinan, kamu dapat mengurangi risiko pencemaran lingkungan sekaligus mengurangi sampah yang ada di sekitarmu. Tidak hanya itu, kamu juga bisa mendapatkan keuntungan ekonomis karena menghemat pembelian barang apalagi jika kamu memperjualbelikan hasil kerajinanmu.Membuat lampu tidur secara mandiri dengan limbah stik es krim dapat membantumu membuat kamar menjadi lebih estetik dengan tetap menghemat dan meminimalkan pengeluaran. Bagi kamu yang sudah memiliki buah hati, mengajak anak membuat kerajinan di rumah juga dapat menjadi salah satu media edukasi untuk melatih kreatifitas mereka.Bahan Yang Diperlukan Untuk Membuat Lampu Tidur Dari Stik Es KrimSebelum membuat kerajinan lampu tidur dari stik es krim, kamu perlu menyiapkan beberapa bahan dan peralatan terlebih dahulu. Bahan-bahan ini cukup penting sehingga kamu perlu memastikan semuanya tersedia. Tidak perlu khawatir, bahan-bahan pembuatan untuk lampu tidur dari stik es krim ini cukup sederhana dan mudah untuk didapatkan. Berikut adalah bahan dan peralatan yang perlu kamu siapkan.Stik es krim. Stik es krim merupakan bahan utama yang nantinya akan disusun menjadi bentuk tertentu untuk menjadi sebuah lampu tidur. Oleh karena itu kamu perlu menyiapkan stik es krim dengan jumlah yang cukup banyak. Jika kamu tidak memiliki limbah stik es krim di rumah, kamu bisa membelinya di toko terdekat dengan harga yang cukup murah.Cutter atau gunting. Selanjutnya adalah cutter atau gunting yang nantinya berguna untuk membantumu memotong beberapa bagian agar lampu tidurmu lebih bagus dan lebih rapih.Lem fox. Selanjutnya adalah lem fox yang nantinya berfungsi sebagai perekat untuk setiap bahan penyusun lampu tidur.Kardus. Kamu juga perlu menyiapkan kardus yang nantinya berfungsi sebagai papan tambahan untuk mempercantik dan mengoptimalkan fungsi lampu tidur. Kardus ini bersifat opsional, kamu bisa menggunakan atau tidak menggunakannya tergantung bentuk rangkaian lampu yang akan kamu buat nantinya.Lampu, kabel, beserta dudukan lampu. Ini bagian paling penting ya guys! Kalau ngga ada bola lampu nanti nggak bisa nyala dong hehehe.

Alat dan Bahan:
  1. Stikes krim
  2. Lem
  3. Gunting
  4. Lampu warna
  5. Fitting lampu
  6. Kabel
  7. stekker
  8. Kertas HVS

Cara Pembuatan:

1. Buatlah bentuk dasar body lampu hias dari 4 batang stick es krim. Celah yang terbentuk dari 4 batang stick tadi akan menjadi tempat keluarnya cahaya lampu. Pastikan bahwa ke-4 stick tadi dilem dengan rapi/benar-benar bujursangkar. Lihat gambar dibawah !



2. Rekatkan bentuk-bentuk dasar bujursangkar tadi, tumpuk-menumpuk dengan lem. Pastikan mengelemnya dengan rapi. Lihat gambar-gambar dibawah !



3. Buatlah pula bentuk atap lampu dengan cara serupa dengan cara membuat body lampu. Bedanya, agar tercipta bentuk atap yang mengecil ke atas, panjang stick harus dikurangi/dipotong. Semakin drastis perpendekan stick, semakin landai pula atap lampu yang tercipta. Lihat gambar dibawah !


4. Kemudian Buatlah beberapa tiang untuk menyangga atap.



5. Kemudian potong kertas HVS menjadi 4 buah!


6. Pasangkan lampu, fitting, kabel, dan stekker sehingga lampu dapat menyala saat ditancapkan dengan daya listrik. Lihat Gambar dibawah !


7.  Setelah itu beri hiasan agar lebih cantik!

8. Dan terakhir rekatkan atap lampu yang telah dibuat dengan stick lampu yang bersusun, serta dasar yang sudah terpasang lampu!


Itulah dia tips membuat kerajinan dari bahan tidak terpakai seperti stik es krim menjadi sesuatu yang bernilai jual dan bermanfaat.


Selamat mencoba!!!



Rabu, 12 Oktober 2022

Pengertian Topologi Jaringan

Nama:Muhamad Rayhan

No.abs:23

Kelas:X TJKT1



Pengertian Topologi Jaringan

Topologi Jaringan adalah suatu metode untuk menghubungkan 2 komputer atau lebih, dengan menggunakan ( Kabel UTP, Fiber Optik ) maupun tanpa kabel ( Nirkabel ) sebagai media transmisi. Dalam hal ini akan sangat memungkinkan user bisa berkomunikasi dengan user yang lain dengan mudah walau berbeda tempat.

Manfaat Perancangan Topologi Jaringan

Topologi jaringan menjadikan sebuah sistem networking menjadi lebih terstruktur, terancang dan jelas. Apa saja sih manfaat sebuah topologi jaringan ?

  1. Arah jalur internet menjadi jelas, jadi memudahkan network engineer untuk melakukan konfigurasi

  2. Dapat meminimalisir biaya instalasi jaringan, karena semua sudah dihitung dengan matang dalam topologi jaringan. Jadi minim kemungkinan perangkat kelebihan maupun kurang

  3. Memudahkan dalam maintenance maupun upgrade di sisi network engineer. Karena semua telah terstruktur dengan rinci, pemberian label pada setiap kabel juga akan menjadi nilai plus.

  4. Penggunaan menjadi sangat mudah di sisi user. Semua bisa saling berkomunikasi dengan baik.

Jenis – jenis Topologi Jaringan

Topologi Jaringan juga mempunyai beberapa jenis. Pemilihan sebuah topologi jaringan tergantung kebutuhan user. Mulai dari berapa perangkat yang akan diinstalasi, jarak jangkauan suatu WiFi, berapa ruangan yang akan masuk dalam proses instalasi, dsb. Misalkan, membangun sistem jaringan di lab sekolah, berarti lebih cocok menggunakan topologi star.

Berikut adalah jenis – jenis topologi jaringan komputer

  1. Topologi Bus 

  2. Topologi Star

  3. Topologi Ring

  4. Topologi Mesh

  5. Topologi Tree

1. Topologi Bus

Topologi Jaringan Bus merupakan topologi jaringan yang pertama kali digunakan dalam mengubungkan komputer. Media transmisi yang digunakan berupa sebuah kabel panjang dengan beberapa terminal yang nantinya akan terhubung ke masing – masing komputer, dan pada ujung kabel harus diakhiri dengan satu terminator. Topologi jaringan ini sudah sangat jarang dipakai di suatu perusahaan maupun instasi karena resiko yang ditimbulkan terlalu besar. Mulai dari tingginya resiko tabrakan data, dan jika ada suatu perangkat komputer yang rusak, maka jaringan langsung tidak bisa berfungsi sebelum diperbaiki.

Topologi Bus mempunyai beberapa karakteristik, yaitu

  1. Biaya yang murah dalam instalasi, karena hanya membutuhkan beberapa perangkat

  2. Proses instalasi mudah dan sederhana

  3. Node dihubungkan secara serial pada kabel, dan pada ujung kabel ditutup dengan terminator

  4. Tidak diperlukan sebuah HUB karena hanya butuh connector

  5. Jika salah satu perangkat ada yang rusak, maka seluruh jaringan dapat terjadi down, sehingga semua user tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut

Kelebihan Topologi Bus

  1. Sistem topologi yang sangat sederhana

  2. Biaya yang lebih murah dari pada topologi jaringan lainnya

  3. Membutuhkan kabel yang sedikit

Kekurangan Topologi Bus

  1. Tidak cocok untuk penggunaan pada traffic yang padat

  2. Sulit dalam melakukan maintenance

  3. Koneksi lebih lambat dari pada topologi yang lain

 

2. Topologi Star

Topologi jaringan ini memiliki bentuk yang sama seperti bintang, dengan HUB sebagai media penghubung ke setiap perangkat komputer seperti gambar topologi star diatas. Topologi Star biasa digunakan dalam lab komputer di suatu sekolah.

Berikut ini adalah karakteristik Topologi Star,

  1. Semakin banyak perangkat user di topologi star yang terhubung dalam suatu HUB, maka kinerja jaringan akan menurun

  2. Setiap perangkat user akan berkomunikasi langsung dengan HUB

  3. Topologi star mudah untuk dikembangkan

  4. Jika salah satu perangkat user rusak maka jaringan masih bisa berjalan dengan baik

  5. Kabel UTP sebagai media transmisi

Kelebihan Topologi Star

  1. Topologi star mudah dalam pengembangan suatu jaringan

  2. Topologi star minim trouble, jika ada perangkat user yang trouble, tidak akan mempengaruhi kinerja jaringan

Kekurangan Topologi Star

  1.  Topologi star hanya memiliki 1 tumpuan, yaitu pada perangkat HUB, jika HUB mengalami trouble, maka akan berpengaruh ke semua perangkat user yang berada dalam topologi star

  2. Biaya yang relatif mahal, karena membutuhkan banyak kabel yang dihubungkan dari HUB ke perangkat user

  3. Jumlah port yang terbatas pada HUB

 

 

3. Topologi Ring

Topologi ring digunakan dalam jaringan dengan performa yang tinggi, karena membutuhkan bandwidth yang besar untuk beberapa fitur yang digunakan. Pada topologi ring, masing-masing titik memiliki fungsi sebagai repeater.

Karakteristik topologi ring antara lain :

  1. Titik-titik dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dengan bentuk jaringan menyeruoai cincin.

  2. Tipe kabel yang biasa digunakan adalah kabel UTP

  3. Trouble yang dihadapi mirip dengan topologi bus, yaitu apabila satu titik rusak maka seluruh titik tidak dapat berkomunikasi dalam jaringan itu.

  4. Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah sehingga collision dapat dihindarkan

Kelebihan Topologi Ring

  1. Waktu lebih optimal dalam mengakses suatu data

  2. Data mengalir dalam satu arah sehingga minim terjadi collision

  3. Kualitas aliran data lebih cepat karena dapat melayani data secara fleksibel

  4. Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat, karena data dapat bergerak secara fleksibel

Kekurangan Topologi Ring

  1. Sulit melakukan Konfigurasi Ulang

  2. Menambah atau mengurangi komputer akan membuat jaringan kacau

  3. Apabila terdapat salah satu komputer yang tidak berfungsi, maka akan mempengaruhi jaringan secara keseluruhan.

 

  1. Topologi Mesh

Topologi mesh adalah gabungan dari topologi ring dan topologi star. Secara pengertian topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat/pc dimana masing-masing perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainya dalam jaringan.

Karakteristik Topologi Mesh

  1. Susunan pada setiap peralatan yang ada didalam topologi mesh saling terhubung satu sama lain

  2. Jika peralatan banyak akan sangat sulit untuk melakukan maintenance pada topologi mesh

Kelebihan Topologi Mesh

  1. Keuntungan utama topologi mesh memiliki backup jalur

  2. Troubleshoot yang mudah

Kekurangan Topologi Mesh

  1. Topologi mesh memerlukan biaya yang mahal

  2. Instalasi dan maintenance topologi mesh yang sulit apabila terjadi kerusakan

 

5. Topologi Tree

Topologi tree merupakan gabungan dari beberapa topologi star yang dihubungkan dengan topologi bus. Topologi tree merupakan topologi jaringan yang banyak digunakan saat ini, karena topologi tree memiliki sistem yang mudah untuk manajemen jaringan. Topologi tree merupakan topologi jaringan yang kompleks, karena topologi tree biasanya digunakan untuk sistem jaringan utama.

Kelebihan Topologi Tree

  1. Mudah untuk troubleshooting pada topologi tree

  2. Mudah melakukan re-topologi

Kekurangan Topologi Tree

  1. Memerlukan banyak kabel

  2. Sering terjadi collision & lambat

  3. Jika terjadi gangguan pada jaringan pusat maka jaringan dibawahnya akan ikut terganggu

 

 

 

 

6. Topologi Hybrid

 

Merupakan sebuah topologi jaringan baru, yang tercipta antara beberapa topologi jaringan yang berbeda jenis. Topologi Hybrid terlihat lebih rumit karena merupakan gabungan dari topologi jaringan yang berbeda jenis. Contoh nya adalah gabungan antara topologi tree, star, dan mesh. 

Kelebihan Topologi Hybrid :

  1. Dapat digunakan di lingkungan yang digunakan

  2. Jika salah satu titik mengalami gangguan tidak akan mempengaruhi kinerja titik yang lain

  3. Kecepatan transfer data lebih cepat

Kekurangan Topologi Hybrid :

  1. Topologi memerlukan biaya yang cukup mahal

  2. Proses pengolahan yang cukup rumit

  3. Instalasi dan konfigurasi rumit